Pengeboran Masif, PHR Kejar Produksi 300 Ribu BOPD pada 2025

Penulis: Indra - Waktu: Kamis, 23 Desember 2021 - 10:29 AM
Credit by: Operator rig melintas di salah satu sumur yang tengah melakukan perawatan di Lapangan Duri, Blok Rokan.(Foto/Dok/Dunia-Energi)

MINAS,PINews.com - Setelah berhasil mencapai rata-rata produksi 162 ribu barrel oil per day (bopd) hingga November 2021, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menargetkan produksi 180 ribu bopd pada tahun depan.

Jaffee Arizona Suardin, Direktur Utama PHR,  mengatakan proses alih kelola  Wilayah Kerja Rokan berjalan baik. PHR juga melakukan  pengeboran massif yang didukung dengan 17 rig yang beroperasi saat ini. Sebelum alih kelola, PHR juga telah mengoperasikan sembilan rig.

"Mimpi kami pada 2025 mengejar produksi 300 ribu bopd. Pada 2024, kami kejar 270 ribu bopd," ujar Jaffee saat diskusi dengan media di Gedung  Golden Barrel Club/IODSC Minas, Kabupaten Siak, Riau, Selasa (21/12).

Menurut Jaffee, untuk mendukung target produksi 300 ribu bopd, PHR terus melanjutkan pengeboran secara massif. Pada 2022, PHR menargetkan pengeboran 400-450 sumur dengan menambah tiga rig, sehingga menjadi 20 rig.

"Untuk mencapai 300 ribu bopd tidak hanya mengebor sumur baru, namun semua ekosistemnya harus disiapkan. Dan ini butuh investasi yang besar," ungkap Jaffee.

PHR yang didirikan pada 20 Desember 2018 mulai mengambil alih pengelolaan Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia pada 9 Agustus 2021. Selain Wilayah Kerja Rokan, sebagai induk perusahaan regional 1 Sumatera, PHR juga mengelola seluruh aset-aset produksi Pertamina di Sumatera. Saat ini Regional 1 Sumatera berkontribusi 40% dari total produksi Pertamina melalui Subholding Upstream Pertamina.

Selain siap mendukung Pertamina menjadi perusahaan energi global dengan aset US$100 miliar, PHR juga ingin menjadi perusahaan migas global. Untuk mendukung cita-cita tersebut, PHR mempunyai tagline "Sumatera" atau Sustainable, Massive to Grow, Efficient, Resilient dan Agresive.

"Jadi kami tidak hanya menahan decline, tapi juga meningkatkan produksi. Karena Rokan kalau tidak ada usaha apapun, decline-nya bisa  26%," ungkap Jaffee.

Sementara itu, Reinhard Parapat, Komisaris Independen PHR, berharap semua pihak untuk mendukung PHR, sebagai salah satu produsen minyak terbesar agar terus menunjukkan kinerja terbaiknya. "Hal ini untuk menunjang target produksi satu juta barel minyak per hari pada 2030," kata Reinhard

Editor: Alam