Jakarta, PINews.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan membuka Airport Solutions Indonesia yang berlangsung pada 6-7 Desember 2017 di Jakarta Convention Center. Ajang ini akan menampilkan sejumlah para pemimpin industri terpenting yang ingin berbagi pengetahuan secara menyeluruh mengenai rantai pembelian untuk bandara dan penerbangan mulai dari produsen, operator bandara, pengembang, regulator dan investor, hingga para pengguna akhir.
Selain Budi, akan terdapat pemaparan dari Agus Santoso, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. “Indonesia menghadirkan peluang menarik yang tidak boleh dilewatkan oleh berbagai pihak yang bekerja di sektor penerbangan dan bandara, dengan perluasan bandara sebagai program perencanaan utama yang termasuk dalam investasi infrastruktur bandara senilai US$25 miliar serta proyeksi peningkatan lalu lintas udara hingga 4,8% pada tahun 2025, dimana ini menjadikan Indonesia sebagai pusat bagi perluasan pengembangan bandara,” tutur Timothy Hawes, Direktur Portofolio penyelenggara acara Tarsus F&E LLC Middle East, dalam siaran pers yang diterima redaksi, di Jakarta, hari ini.
Dia mengatakan dengan proyek bandara dan rencana investasi yang signifikan ini, Airport Solutions Indonesia akan menyediakan platform yang sangat dibutuhkan bagi industri bandara yang sedang berkembang di Indonesia dan Asia Tenggara; menyatukan seluruh rantai pembelian yang menjadi solusi industri bandara. "Permintaan industri untuk konferensi ini digambarkan langsung oleh dukungan yang telah kami dapatkan dari pemerintah Indonesia serta komitmen para pemimpin industri kunci untuk menjadi bagian dari konferensi tersebut. Kami sangat senang bisa menawarkan konferensi yang sangat dibutuhkan bagi para peserta," ungkapnya.
Konferensi terbagi menjadi empat sesi berbeda yang terkait dengan tema Keamanan dan Keselamatan, Pengalaman Penumpang, Pengembangan Bandara di Indonesia serta Pelayanan dan Teknologi Inovatif; dengan tujuan mempertemukan para pemimpin industri utama untuk berbagi pengetahuan, mengidentifikasi peluang dan mencari solusi atas tantangan yang dihadapi industri secara menyeluruh yang secara khurus berfokus di Asia dan Indonesia. Program ini akan mencakup studi kasus seperti Kebijakan Penerbangan ASEAN serta Pengembangan Bandara Hang Nadim dan Kertajati.
Sesi keamanan dan keselamatan menghadirkan presentasi dari Danang S Baskoro, Presiden Direktur PT Angkasa Pura I, serta meninjau pandangan global tentang keamanan bandara sebelum sebuah diskusi panel mengidentifikasi kesenjangan kinerja dalam keamanan penerbangan Indonesia, serta diikuti dengan perspektif maskapai tentang keamanan bandara dan memajukan keamanan fasilitas darat. Sesi pengalaman penumpang akan berfokus pada peningkatan fasilitasi penumpang dengan Muhammad Awaluddin, Presiden Direktur PT Angkasa Pura II mereview proses penumpang yang efisien dan otomatisasi pengawasan perbatasan, kemudian dilanjutkan studi kasus Bandara Changi serta cara untuk memenuhi harapan penumpang.
Pada hari kedua, dibuka oleh Arief Yahya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, sesi Pengembangan Bandara di Indonesia akan membahas pengembangan bandara sebagai pintu gerbang menuju Indonesia, perluasan dan renovasi bandara regional serta meninjau penanganan lahan, dengan studi kasus lebih lanjut terkait ragam topik lainnya.
Akhirnya, sesi Pelayanan dan Teknologi Inovatif akan menampilkan studi kasus Bandara Internasional Cochin yang tengah mempertimbangkan untuk memberdayakan bandara dengan energi terbarukan, sedangkan yang lainnya adalah membangun sistem operasi bandara dengan mempelajari Bandara Auckland. Sesi ini akan diakhiri dengan diskusi panel mengenai teknologi masa depan untuk Bandara Indonesia termasuk menilik teknologi robotika dan kecerdasan buatan (artificial intelligence), pilihan layanan mandiri, pendalaman teknologi - iBeacon, augmented reality dan facial recognition.
Editor: HAR