Bintang Terang Alumni Akmil 1989

Penulis: Dudi R Rukmana - Waktu: Kamis, 2 November 2017 - 12:33 PM
Credit by: internet

Jakarta, PINews.com - Karier Brigadir Jenderal (Inf) Eko Margiyono, jebolan Akmil 1989, tengah mencorong. Apalagi, melalui Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/836/X/2017 tanggal 27 Oktober 2017 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI, bintang di bahu pria kelahiran Semarang, 50 tahun silam itu bakal bertambah satu. Eko, yang saat ini menjabat Kepala Staf Kodam Jaya, didapuk jadi Gubernur Akmil menggantikan Mayjen Inf Arif Rahman, seniornya yang jebolan Amil 1988.

Eko (kalau tak salah) akan jadi lulusan pertama Akmil 1989 yang beroleh pangkat mayor jenderal. Rekam jejak yang moncer dalam berbagai penugasan sangat boleh jadi pertimbangan utama Wanjakti TNI mempromosikan mantan Asisten Teritorial Kasdivif I/Kostrad itu ke pangkat dan jabatan lebih tinggi.

Potensi karier Eko akan menanjak sudah tampak saat yang bersangkutan diberi kepercayaan menjabat Komandan Grup A Paspampres pada 2010. Tak lama jadi penjaga keamanan Presiden dan keluarganya, pada 2012 dipindahkan jadi Asisten Operasi Kasdam Jaya. Dua tahun kemudian dia promosi jadi Komandan Korem 061/Surya Kencana, Kodam III/Siliwangi. Beberapa bulan saja di Bogor, Eko promosi jadi Komandan Korem 033/Wira Pratama, Kodam I/Bukit Barisan di Batam dengan pangkat brigadir jenderal. Setahun kemudian, Eko promosi jadi wakil asisten operasi Kasad. Dua tahun saja di sini, beberapa bulan lalu Eko promosi jadi Kasdam Jaya.

Rupanya, penempatan sebagai orang nomor dua di lingkungan Kodam Jaya itu hanya sementara. Maklum, karpet merah jadi kursi Gubernur Akmil sudah disiapkan. Eko sepertinya tengah disiapkan oleh pimpinan TNI sebagai calon pimpinan TNI di masa datang.

Dengan pangkat mayjen, selepas jadi Gubernur Akmil, jika rekam jejaknya terus moncer, dan faktor nasib, kursi Panglima Kodam siap digenggamnya. Paling jelek, sebelum jabatan itu bisa diraih langsung, Eko mesti berputar dulu di jabatan dan pangkat setara: Danpussenif, Danpusterad atau Dan Seskoad.

Apapun itu, mau jadi Komandan Kesatuan atau Komandan Pendidikan, Eko sejatinya adalah calon utama jebolan Akmil 1989 untuk jadi Panglima Kodam. Kans untuk itu cukup terbuka. Apalagi, sejauh ini, belum ada pati bintang dua lain dari angkatan tersebut. Hanya ada beberapa brigadir jenderal jebolan Akmil 1989. Salah satunya Brigjen Tri Yanuarto, lulusan terbaik (peraih Adhi Makayasa) Akmil 1989 dan lulusan terbaik Lemhanas 2010. Tri saat ini baru menjabat Direktur Doktrin Kodiklatad. Sebelumnya, dia pernah jadi Direktur Pembinaan Pendidikan dan Latihan (Dirbindiklat) dan Direktur Bidang Pembinaan Kemampuan Teritorial (Dirbinpuanter) Pusterad. Padahal, penugasannya juga seabreg antar alain Wadanyonif Linud 305/Tengkorak Kostrad, Danyonif 323/Raider Kostrad, Dandenwalpri Grup A Paspampres, Kasbrigif 1 PIK/Jaya Sakti, Danbrigif 13/Galuh Kostrad, Koorspri Kasad, Aster Kasdam II Sriwijaya dan Danrem 172/PWY Kodam XVII/Cendrawasih.

Teman Eko yang lain, yaitu Brigjen TNI Achmad Marzuki, baru menjabat Kepala Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia, setelah sebelumnya jadi Danrem 174/Anim Ti Waninggap serta Komandan Pusdikif Pussenif. Sebelumnya pernah jadi Asops Kasdam V/Brawijaya dan Asops Kostrad dan Danrem 151/Binaiya. Potensi Achmad untuk mengikuti jejak Eko, promosi jadi mayjen, juga terbuka bila mengikuti pola AM Putranto, jebolan Akmil 1987, yang promosi dari Komandan PMPP ke Panglima Divisi I Kostrad.

Lulusan Akmil 1989 lainnya yang berpangkat brigjen adalah Teguh Mudji Angkasa. Mantan Wadanjen Kopassus itu saat ini jadi Danrem 161/Wirasakti, Kodam Udayana. Mantan Asintel Danjen Kopassus dan Asintel Kasdam V/Brawijaya ini berpotensi menjadi kepala staf kodam dan atau bahkan jadi Danjen Kopassus sekiranya Danjen Kopassus saat ini, Mayjen Madsuni, mengikuti jejak kawan sealumni Akmil 1988, yaitu Mayjen Arip Rahman, yang promosi dari Gubernur Akmil menjadi Pangdam V/Brawijaya.

Pati bintang satu lain dari Akmil 1989 yang berpotensi mencorong kariernya di masa depan adalah Brigjen Inf Irham Waroihan. Pria asal Yogya itu saat ini menjabat Komandan Korem 091/Aji Surya Natakesuma setelah sebelumnya menjabat Inspektur Kodam XVII/Cendrawasih.

Yang agak mengherankan adalah belum naiknya pangkat Kolonel Totok Imam Santoso. Padahal, yang bersangkutan adalah lulusan terbaik Seskoad. Apalagi, Totok sudah menjalani berbagai penugasan di level kolonel, mulai dari Danrem 083/Baladhika Jaya, Inspektur Kodam XVI/Patimura, dan terakhir Wadan Pussenarmed sebelum jadi perwira menengah Mabesad. Besar kemungkinan, pimpinan TNI tengah menyiapkan pos yang tepat bagi Totok untuk mengisi jabatan bintang satu: entah kepala staf divisi infanteri Kostrad atau Komandan Korem Tipe A atau Kepala Staf Kodam. Wallahuallam.

Editor: HAR