Jakarta, PINews.com - Lewat Paviliun City of Charm dalam The 14th China-ASEAN Expo 2017 (CAExpo 2017) diperkenalkan beragam budaya dan potensi Indonesia. “Indonesia penuh dengan kebudayaan dan potensi produk unggulan daerah yang mampu ditonjolkan ke kancah global. City of Charm harus kita optimalkan sebagai penyaji cerita keberagaman dan potensi sumber daya Indonesia yang melimpah itu,” demikian dijelaskan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Arlinda, dalam siaran pers, Rabu lalu (12/9).
Paviliun City of Charm mengambil tema “Nusantara” menampilkan potensi Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Indonesia. Beberapa potensi produk unggulan dan keanekaragaman budaya nusantara yang ditampilkan diantaranya model rumah Tongkonan Tana Toraja, alat musik tradisional Sasando dari Nusa Tenggara Timur, Barong Bali, model tugu Monumen Nasional, kain tapis dari Lampung, kopi Lampung, serta dipercantik dengan adanya rumah gazebo/saung nusantara.
Di Paviliun Indonesia City of Charm juga ada gambar sepuluh destinasi wisata nusantara, yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang, Borobudur, Morotai, Tanjung Lesung, Labuan Bajo, Brom, Kepulauan Seribu, Mandalika, dan Wakatobi.
Diterangkan pula Paviliun City of Charm merupakan hasil kolaborasi Kementerian Perdagangan dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Nasional (LPEI), dikenal juga dengan Indonesia Eximbank.
"Dalam pameran dagang ini, Indonesia Eximbank berkesempatan memperkenalkan peran institusi dan fasilitas yang dapat diberikan. Fasilitasnya yakni produk-produk pembiayaan, penjaminan dan asuransi ekspor kepada pelaku usaha China dan negara-negara ASEAN lainnya, terutama untuk overseas financing antara lain buyers credit," tambah Arlinda.
Direktur Pelaksana Indonesia Eximbank yang membawahi unit Pembiayaan Usaha Kecil Menengah berorientasi Ekspor (UKME) serta Penjaminan dan Asuransi, Indra W. Supriyadi turut hadir dalam acara tersebut. Indra menyampaikan bahwa kehadiran Indonesia Eximbank pada CAExpo 2017 sangat strategis.
China dan ASEAN merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia dengan nilai ekspor nonmigas masingmasing mencapai US$10,7 miliar dan US$18,2 miliar selama Januari-Juli 2017. "Bagi Indonesia Eximbank, China dan ASEAN adalah destinasi utama ekspor dari sejumlah debitur," kata Indra.
Selama tahun 2016, terdapat 54 debitur yang memasarkan produk ekspornya ke China dengan nilai penjualan mencapai US$1,1 miliar, dengan komoditas terbesar adalah batu bara, pulp, kertas, besi baja dan bahan kimia anorganik. Sementara ke ASEAN, sebanyak 75 debitur dengan nilai penjualan mencapai US$1,5 miliar dengan komoditas terbesar adalah kertas, perhiasan, mineral, CPO, dan bahan kimia organik. "Peluang untuk melakukan diversifikasi produk ekspor ke kedua destinasi tersebut masih sangat terbuka," tandas Indra.
"Kehadiran Indonesia Eximbank merupakan perwujudan komitmen institusi untuk mendukung setiap langkah promosi dagang Pemerintah baik dalam bentuk pameran, misi dagang dan misi pembelian," imbuh Arlinda.
Sebelumnya, Indonesia Eximbank juga ikut berpartisipasi dalam promosi ekspor lainnya yaitu misi dagang Kemendag ke Nigeria dan Afrika Selatan, misi dagang ke Rusia, dan Trade Expo Indonesia (TEI). Ke depan, Indonesia Eximbank menyampaikan akan terus mendukung upaya Pemerintah dalam kegiatan promosi ekspor. "Harapannya, kinerja ekspor nasional dapat terus tumbuh dan semakin berkontribusi pada pertumbuhan industri dalam negeri dan perekonomian Indonesia," pungkas Arlinda.
Editor: ES