Dewan Pengurus Asosiasi Penambang Nikel Indonesia Wilayah Maluku Utara Dilantik

Penulis: ES - Waktu: Jumat, 11 Agustus 2017 - 13:51 PM
Credit by: portalindonesianews.com

Jakarta, PINews.com - Pengurus Wilayah Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) Maluku Utara telah dikukuhkan. Burhanudin L Djaelani ditunjuk sebagai Ketua DPW APNI Maluku Utara untuk periode 2018-2022.  Direktur Utama PT Adhita Nikel Indonesia tersebut dalam sambutanya menyampaikan lima program jangka pendek APNI Maluku Utara. Salah satunya APNI Wilayah Maluku Utara siap menjadi mitra Pemerintah Daerah dalam menata dan mengelola  pertambangan nikel di Maluku Utara.

"Kami siap memfasilitasi semua proses perizinan pertambangan nikel agar lebih berkontribusi bagi pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah penghasil nikel," kata Burhanudin.

Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu daerah penghasil nikel. Cadangan nikel tersebar di beberapa kabupaten yakni Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Selatan dan Kabupaten Halmahera Tengah.  Program jangka pendek lainnya adalah melakukan pendataan kembali penambang nikel dan membuka pendaftaran untuk menjadi anggota APNI Maluku Utara. "Setiap anggota akan mendapat sertifikat keanggotan,"katanya.

APNI Maluku Utara juga akan menjadi fasilitator dalam mencari solusi atas masalah antara Pelaku usaha pertambangan nikel, Pemerintah Daerah dan masyarakat. Dan untuk lebih memberi kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat di lingkar tambang, APNI juga akan mendorong anggota untuk membangun daerah-daerah tambang. "Kita ingin usaha pertambangan maju dan masyarakat pun semakin sejahtera,"ungkap pengusaha Nikel yang juga terlibat sejak awal pembentukan APNI.

Burhanudin juga mengatakan lewat asosiasi ini akan membantu pengusaha nikel dalam melakukan pengelolaan nikel. "Kita akan membangun kluster-kluster wilayah pengolahan nikel sehingga pengusaha tambang mendapat kuota ekspor berkadar rendah,"ujarnya.

Wakil Gubernur Maluku Utara Muhammad Natsir Taib dalam sambutannya menegaskan kembali potensi nikel yang dimiliki  Propinsi Maluku Utara. Bahkan menurutnya cadangan yang saat ini dimiliki Maluku Utara bisa sampai 200 tahun ke depan. Ia juga melihat sektor tambang nikel  sudah kembali melakukan aktivitas. "Sudah ada beberapa smelter yang mulai dibangun dan bahkan ada satu smelter yang sudah beroperasi. Kita harapkan ini akan berkontribusi positif bagi perekonomian di Maluku Utara," ungkap Natsir.

Ia menyambut baik dibentuknya asosiasi ini sebagai wadah persekutuan pelaku usaha nikel di Maluku Utara. Natsir berharap kehadiran Asosiasi ini akan memudahkan koordinasi antara pelaku usaha pertambangan dengan Pemerintah. Dan lebih dari itu kehadiran Asosiasi ini dapat mengoptimalkan potensi cadangan nikel untuk kemajuan Maluku Utara dan terutama kesejahteraan masyarakat. Diharapkan sektor pertambangan menjadi salah satu motor penggerak pembangunan di Maluku Utara.

"Pembangunan sektor infrastruktur di Provinsi Maluku Utara masih terbatas. Oleh karenanya dibutuhkan peran serta pihak swasta dan salah satu yang diharapkan adalah pelaku usaha di pertambangan nikel,"ujarnya.

Di sisi lain Wakil Gubernur berharap agar pelaku usaha yang tergabung dalam  asosiasi ini bisa menunjukkan bahwa kegiatan pertambangan bisa memberi manfaat bagi masyarakat. "Jika selama ini ada yang menilai negatif terhadap dunia pertambangan maka tugas kitalah untuk menunjukkan bahwa sektor pertambangan mampu memberi kontribusi positif bagi Pemerintah dan masyarakat,"tandasnya.

Semetara Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral, Ditjen Minerba Bambang Susigit lewat pesan singkat menyampaikan harapannya pada pengurus APNI Maluku Utara yang baru dibentuk. "Diharapkan APNI Maluku Utara menjadi wadah komunikasi antar anggota dan memudahkan komunikasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan serta mensinergikan pengaturan yang berlaku sehingga memudahkan penyampaian hak dan kewajiban," ungkap Bambang.

Selain itu kehadiran Asosiasi ini diharapkan memberikan masukan khususnya kepada pemerintah untuk mendapat bahan tambahan menyusun dan memperbaiki kebijakan mineral.

Sekretaris Jenderal APNI Meidy Kantrin Tangkey mewakili Ketua Umum APMI menyampaikan selamat dan apresiasi pada Pengurus DPW APNI Maluku Utara karena ini merupakan DPW pertama yang terbentuk dari 6 DPW yang akan dibentuk. "Kami sangat mengapresiasi untuk acara hari ini yang luar biasa dan dibuka oleh Wakil Gubernur. Ini langkah awal yang luar biasa," kata Meidy.

Ia pun mengucapkan selama bekerja buat pengurus dan berharap kehadiran Asosiasi ini di Maluku Utara akan membantu menuju pengelolaan pertambangan nikel yang baik dan benar.

Editor: ES