Jakarta-PINews.com. Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI pekan lalu sepakat pengurangan anggaran dan belanja Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral sebesar Rp 460.307.875.000. Dari sebelumnya sebesar Rp 7.027.234.669 menjadi sebesar Rp 6.566.926.794. Meski demikian dipastikan pemangkasan anggaran ini tidak akan mengganggu pembangunan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga.
Seperti diketahui sesuai APBN 2017 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bakal membangun jaringan distribusi gas bumi (jargas) untuk rumah tangga sebanyak 59.809 sambungan rumah (SR). "Karena harus ada penghematan anggaran 15%, jadi jumlah jargas persis seperti yang diusulkan di APBN lalu, 59 ribu sekian," demikian Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi IGN Wiratmaja Puja.
Pemerintah sebelumnya telah menetapkan penambahan menambah jargas sebanyak 19.000 SR yang dananya berasal dari pengalihan pembangunan tangki timbun BBM yang jumlahnya sekitar Rp 190 miliar. Tangki timbun kemudian diminta Pemerintah dibangun oleh badan usaha.
sumber lainnya berasal dari penghematan pengadaan barang dan jasa pembangunan jargas. Dari hasil penghematan ini, semula direncanakan akan digunakan untuk membangun jargas. "Tadinya kan hasil penghematan dari lelang dialihkan ke jargas. Tapi kan diminta memotong anggaran 15%," terang Wirat.
Kementerian ESDM telah memberi penugasan kepada PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero) Tbk membangun jargas rumah tangga di 10 kabupaten/kota yakni Kota Pekanbaru, Musi Banyuasin, Kabupaten PALI, Kabupaten Muara Enim, Kota Bandar Lampung, DKI Jakarta, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kota Samarinda dan Kota Bontang. sampai tahun 2016 Jargas yang sudah terbangun sebanyak 185.991 SR di 14 provinsi di 26 kabupaten/kota.
Editor: ES