Wow, PT Pertamina EP Field Rantau Kembangkan Pohon Yang Bisa Hasilkan Listrik

Penulis: Tantan - Waktu: Kamis, 5 November 2015 - 07:15 AM
Credit by: Pohon listrik yang dikembangkan Rantau Field dan warga (PIN)

Rantau, PINews.com - Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP)   Field Rantau mengembangkan pohon penghasil  listrik. Tak kurang dari seratus pohon sudah ditanam  di sana.  Pohon yang oleh Masyarakat Aceh dikenal sebagai pohon Kuda-kuda  atau disebut  juga Kedongdong  Hutan ini terbukti bisa menghantarkan daya listrik

Dari hasil riset awal, dari  satu batang pohon diperoleh  tegangan listrik sebesar 0,7 volt. Dengan menghubungkan beberapa pohon , baik seri maupun parallel diperoleh voltase dan arus yang memadai untuk dikonversikan dalam bentuk daya listrik sedikitnya 12 watt, sehingga dapat menghidupkan 4 pcs bohlam LED @ 3 watt untuk satu buah rumah.  Tentunya makin besar daya yang diperoleh,  makin banyak daya listrik yang  bisa dimanfaatkan.

Untuk menghasilkan energi listrik,  minimal pohon kedondong hutannya sudah berakar kokoh  dengan diameter batang minimal 15 – 20 cm.  Tentunya lebih besar batang pohon yang dimanfaatkan lebih baik untuk menghasilkan voltase listrik yang lebih banyak lagi.

Rantau Field Manager Agus Amperianto mengatakan bahwa pengembangan  pohon penghasil listrik ini senapas dengan bisnis PT Pertamina yang memberikan  perhatian penuh pada pengembangan energi baru dan terbarukan. “ PT Pertamina EP Field Rantau berperan aktif mendukung program pemerintah dalam hal efisiensi sumber daya energi dan energi baru terbarukan,” ujarnya.

Energi  listrik dari pohon kedongdong hutan ini berawal dari riset Naufal Rizki salah satu Siswa kelas II MTSN Kecamatan Langsa Lama. Field Rantau kemudian mengajak Naufal untuk mengembangan risetnya dalam skala lebih  besar di PPMP yang didesain sebagai pusat belajar masyarakat. Dari sana diharapkan lahir  Socioecopreneur,  sebagai bekal menuju kemandirian. Diharapkan penemuan ini dapat diaplikasikan bagi masyarakat yang tidak mampu memasang listrik, dan tempat-tempat terpencil yang belum terjamah listrik.

Agus Amperianto menyebutkan  pengembangan  pohon kayu listrrik  akan diintegrasikan dengan penghijauan dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat. Pohon ini bernilai ekonomis, karena daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan dahannya dapat digunakan sebagai pagar kebun masyarakat.  Selain untuk pakan ternak, daunnya  juga bermanfaat untuk ramuan herbal bagi kesehatan.

Kedondong Hutan merupakan pohon favorit masyarakat Aceh untuk memagari kebun dan pekarangannya, karena pohonnya lurus dan gampang tumbuh dengan hanya ditancapkan ke dalam tanah.

Karena bisa memperoleh listrik dengan biaya murah dan ramah lingkungan, masyarakat dengan sendirinya akan tertarik  ikut menanam di lingkungan tempat tinggalnya serta merawatnya. Akhirnya, lingkungan hijau, asri , dan terang karena nyala lisrik dari Kedondong Hutan. 

Editor: RI