Abraham Samad Bantah 'Bantu' Penanganan Kasus Elit PDIP

Penulis: Kontributor RT - Waktu: Selasa, 3 Februari 2015 - 11:05 AM
Credit by: Abraham Samad (ist)

Jakarta, PINews.com - Ketua KPK, Abraham Samad membantah pernah menjanjikan atau membantu penanganan salah satu perkara yang ditangani pihaknya. Hal itu ditegaskan Abraham Samad saat jumpa Pers di kantornya, Jakarta, Senin (2/2) malam.

Abraham menyampaikan hal itu sekaligus menepis tudingan Plt PDI-P Hasto Kristiyano. Dimana Hasto sebelumnya dalam jumpa per menuding Abraham melalui teman dekatnya pernah membicarakan kasus yang ditangani KPK. Perkara yang ditangani KPK itu disebut-sebut melibatkan elit PDIP, Emir Moeis. Tujuannya agar Abraham dijadikan calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo pada pemilu 2014 lalu.

"Saya sama sekali tidak pernah menjanjikan atau membantu penanganan salah satu kasus yang sedang ditangani KPK," ucap Abraham Samad.

Abraham pun menepis tudingan jika dirinya berinisiatif mencalonkan diri sebagai Calon Wapres Jokowi saat itu. Namun demikian, Abraham tak menampik jika namanya digadang-gadang jadi Cawapres Jokowi saat itu.

"Ini ujian bagi integritas saya dan integritas KPK," imbuh Abraham.

Pada kesempatan ini, Abraham tak memungkiri bahwa upaya sejumlah pihak terhadap dirinya maupun komisioner KPK lainnya merupakan bentuk kriminalisasi. Kriminalisasi itu mencuat pasca KPK menetapkan calon tunggal Kapolri, Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait transaksi mencurigakan atau tak wajar.

"Ini punya tujuan-tujuan untuk mengkriminalisasi," ujar dia.

Menurut Abraham, langkah penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka murni penegakan hukum. Bukan tindakan-tindakan yang bersifat politis.

"Apa yang kami lakukan saat ini adalah upaya untuk menegakan hukum terkait penanganan kasus BG, dan menjamin apa yg kami lakukan adalah murni penegakan hukum, bukan tindakan-tindakan politik," tutur Abraham.

Abraham pun memastikan bahwa pimpinan KPK bekerja sesuai aturan dan strandart oprasional. Dia menepis pihaknya arogan dan tebang pilih terkait penanganan kasus korupsi, termasuk kasus yang saat ini menjerat Budi Gunawan.

"KPK sama sekali tidak ada niat untuk sok dan berada di atas hukum," tandas Abraham.

Editor: HM