Demonstrasi Anti Muslim Di Jerman Tidak Dapat Dukungan Masyarakat

Penulis: Rio - Waktu: Selasa, 6 Januari 2015 - 13:37 PM
Credit by: Demonstrasi anti Islamisasi di Jerman (Reuters)

Dresden, PINews.com - Meningkatnya jumlah Imigran di Jerman ternyata menyababkan keresahan di sebgaian masyarakat Jerman. Parahnya lagi mereka dengan terang-terangan menolak dan menentang keberadaan warga imigran asli maupun turunan yang beragama Islam.

Demonstrasi pun kerap kali digelar setiap minggu dalam beberapa bulan terakhir untuk menekan pengaruh Islam yang semakin kuat di bekas negara Nazi itu.

Dilansir kantor berita Antara, Unjuk rasa yang diorganisir oleh gerakan akar rumput baru bernama PEGIDA, atau Patriot Eropa Melawan Islamisasi Barat, sudah menjadi hampir menjadi kegiatan mingguan di Dresden Jerman bagian timur, sekitar 18.000 orang turun kejalan.

Aksi ini sebenarnya tidak mendapatkan dukungan mayoritas masyarakat Jerman. Terlebih Kanselir Jerman Angela Merkel mengungkapkan pernyataam tegas, yakni hati para demonstran anti Islam dipenuhi kebencian.

"Kita mesti berkata bahwa ekstremisme sayap kanan, permusuhan kepada orang asing dan anti-semitisme tidak bisa dibiarkan hidup dalam masyarakat kita," kata Merkel dalam pidatonya saat malam pergantian tahun.

Bahkan protes anti rasis justru melibatkan masyarakat dan klompok yang lebih besar dibanding kelompok yang menentang Islam. Katedral Cologne, yang menjadi salah satu landmark paling terkenal Jerman, mematikan lampunya sebagai tanda protes terhadap demonstrasi anti-muslim, sedangkan Benteng Brandenburg di Berlin juga mematikan lampu sebagai bukti solidaritas pada demonstrasi tandingan antirasisme.

Penduduk muslim Cologne yang merupakan daerah dengan muslim terbesar, melakukan demonstrasi tandingan yang berkekuatan 10 kali lebih besar dibandingkan demonstrasi PEGIDA, sedangkan di Berlin yang multietnis, 5.000 demonstran antirasis mengepung 400 demonstran anti-muslim.

Editor: RI