Muhamadyah Dukung Kebijakan Sekolah Lima Hari
Credit by: http://sdmuhammadiyah2-gresik.sch.id

Jakarta, PINews -  Rencana Pemerintah memberlakukan lima hari sekolah mendapat penolakan dari berbagai kalangan. Kali ini Pimpinan Pusat Muhamadyah yang menyampaikan pernyataan sikapnya.

Dalam penyataan sikap yamg ditandatangani oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Haedar Mashur, Muhamadyah menyampaikan dukungannya. Pernyataan dukungan ini disampaikan dalam beberapa poin.

Pertama, berkaitan dengan kebijakan Mendikbud yang mengeluarkan Permendikbud No. 23 Tahun 2017 tentang pelaksanaan pendidikan karakter melalui lima hari sekolah maka PP Muhammadiyah mendukung sepenuhnya kebijakan Mendikbud sekaligus mendukung Mendikbud dalam menjalankan tugasnya sampai berhasil.

"Kami yakin Mendikbud Prof Muhadjir Effendy telah mengambil kebijakan yang benar dan tepat dalam mengimplementasikan kebijakan Presiden untuk keberhasilan pendidikan karakter," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Mendikbud dikenal sebagai ahli pendidikan yang basis akademiknya kuat dan pengalamannya di dunia pendidikan luas, sehingga berada di jalur kebipernyataan yang kuat, taat asas, dan konstitusional.

Oleh karenanya,  PP Muhamadyah berharap agar Presiden memberikan penguatan, memback-up, melindungi,   dan mendukung sepenuhnya kepada Mendikbud atas kebijakan yg telah diambil karena pada dasarnya kebijakan tersebut menjalankan kebijakan pendidikan karakter yang menjadi komitmen pemerintahan Jokowi-JK untuk diimplementasikan.

Jika dirujuk pada Permendikbud No 23 Tahun 2017 tampak sekali kuatnya dasar aturan dan pertimbangan yg dijadikan pijakan, bahwa apa yg dilakukan Mendikbud sepenuhnya melaksanakan kebijakan Presiden.

Hal ketiga, jika ada wacana atau rencana menaikkan Permendikbud menjadi Perpres maka seyogyanya untuk menyempurnakan dan memperkuat kebijakan yg  telah diambil Mendikbud, sebaliknya tidak  mengaburkan, memperlemah, dan membatalkan.

Di point keempat dari pemyataan tersebut dikatakan bahwa kebijakan pendidikan di Indonesia perlu lebih dinamis dan progresiif untuk penguatan pendidikan karakter dan membangun daya saing bangsa agar tidak kalah oleh bangsa-bangsa lain, karenanya apa yg telah diambil kebijakan oleh Mendikbud tersebut dapat menjadi bagian dari revitalisasi pendidikan nasional menghadapi era persaingan global.

Editor: HAR