Pertamina Boyong Kapal Raksasa Dari Cina Untuk Angkut Minyak Di Dalam Negeri
Credit by: Kapal Pertamina MT Sanggau (pertamina)

Jakarta, PINews.com – Meskipun harga minyak dunia sedang dalam kondisi krisis, ini tidak menyulutkan niat PT Pertamina (Persero) untuk berinvestasi. Salah satunya adalah dengan memperkuat “senjata” bisnis angkutan minyak yakni membeli kapal tanker MT Sanggau senilai US$31 juta dari New Times Shipbuilding Co Ltd asal China. Kapal berkapasitas 40 ribu long ton dead weight (LTDW) tersebut akan dioperasikan untuk mengangkut minyak mentah di dalam negeri.

Senior Vice President Shipping Direktorat Pemasaran Pertamina Mulyono menjelaskan, masuknya MT Sanggau ke dalam barisan armada perseroan menjadikan Pertamina memiliki 66 kapal dari total 273 kapal yang dioperasikannya.

“Kapal tersebut akan bertolak dari Jinjian, Provinsi Jiangsu, China pada Jumat (29/1) dan akan mulai kami operasikan Maret 2016,” ujar Mulyono, Kamis (28/1).

Ia menuturkan sesuai jadwal MT Sanggau baru akan diserahterimakan New Times Shipbuilding kepada Pertamina di awal Maret 2016 mendatang, namun realisasinya justru lebih cepat dari itu.

Selain MT Sanggau, Pertamina juga akan menerima dua kapal medium range dengan bobot mati 40 ribu DWT dari New Times Shipbuilding pada kuartal I 2016. Kedua kapal itu adalah MT Serui dan MT Sanana. 

“New Times Shipbuilding sebelumnya membangun tanker Pertamina berukuran 85 ribu LTDW yaitu Gam­konora pada 2012. Salah satu kebijakan penghematan yang dilakukan Divisi Perkapalan Pertamina adalah dengan lebih banyak mengoperasikan kapal yang berstatus milik, dan mengurangi yang sewa,” tegasnya.

“Penambahan kapal milik merupakan wujud kepatuhan Pertamina terhadap azas cabotage dalam semangat memberdayakan bisnis maritime dalam negeri dalam hal kepemilikan kapal, bendera kapal dan awak kapal Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina mengatakan penambahan kapal ini merupakan implementasi dari Shipping Excellence yang merupakan bagian dari programMarketing and Operation Excellence.

“Penambahan kapal tersebut untuk melayani distribusi BBM seluruh Indonesia dengan 111 terminal BBM dan jalur distribusi terkompleks di dunia guna terciptanya keamanan pasokan (security of supply) dan dukungan terhadap daya saing Pertamina di level nasional maupun internasional,” katanya.

Hingga akhir 2016, Pertamina akan memiliki sekitar 72 unit kapal yang berstatus milik sendiri. Sebanyak 34 kapal atau 47 persen diantaranya merupakan kapal yang diproduksi oleh galangan kapal nasional, di mana 30 unit di antaranya telah beroperasi dan empat unit masih dalam tahap konstruksi.

Editor: RI