Jakarta, PINews.com - Pemerintah dianggap gagal dalam menciptakan toleransi dan kebebasan beragama di Indonesia. Hal tersebut disampaikan dengan tegas oleh Human Right Watching Group (HRWG) dalam menaggapi kejadian pembakaran Masjid di Tolikara, Papua.
Menurut Direktur Eksekutif HRWG Rafendi Djamin kekerasan yang terjadi di Papua merupakan pelanggaran hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan yang telah dijamin di Indonesia.
“Kejadian itu juga tidak luput dari kegagalan negara membangun sikap saling toleransi dan menghormati sesama pemeluk agama dalam menjalankan ibadah” kata Rafendi.
Leboh lanjut Rafendi mengungkapkan bahwa tokoh agama dan masyarakat memang menjadi kunci terbangunnya sikap toleransi antar umat beragama. Namun di sisi lain, pemerintah di daerah memiliki kewajiban untuk memfasilitasi toleransi dan adanya dialog antar agama.
Rafendi menambahkan, ditutupnya pintu dialog dan absennya negara untuk mempertemukan semua pihak yang berkonflik menjadikan konflik ini mengemuka dan memakan korban. Akibatnya, tatanan toleransi kita yang hancur
