Ini Langkah Garuda Indonesia Merespon Kebakaran di Bandara Soetta
Credit by: Penumpang terlantar di Bandara Soetta (PIN)

Jakarta,PINews.com - Bandara Soekarno –Hatta pada minggu (5/7) mengalami kebakaran di terminal 2F. Akibatnya jadwal penerbangan dan pelayanan kepada penumpang di bandara tersibuk di Indonesia itu menjadi semrawut.

Ribuan penumpang maskapai Garuda Indonesia terlantar karena sistem terbakarnya system check in , boarding, load control system, dan conveyor belt.

Direktu utama Garuda Indonesia Arif Wibowo langsung turun tangan menjadi penanggung jawab tim reaksi cepat untuk menanggulangi gangguan yang dialami Garuda.

Berikut langkah-langkah yang dilakukan Garuda Indonesia dalam merespon gangguan yang terjadi. Garuda menerapkan Crisis Centre dengan status Emergency Respons Plan (ERP) yakni melaksanakan prosedur manual check in pax and baggage. “Mengingat kejadian tersebut dalam skala besar telah terjadi 3 gelombang antrian mulai dari antrian di jalan sampai ke Check In, gelombang antrian di Check in counter, dan backlog antrian di Boarding Lounge” kata Arif.

Arif juga mengungkapkan proses prosedur manual check in (boarding pass dan bagasi tulis manual) sangat Time Consuming, krn ada 179 penerbangan di Soetta Airport dengan penumpang yg dihandle sekitar 30.000 pax dari total sekitar 55.000 pax di seluruh domestik dan international. 

“Yang terkena delay jam 07.00-12.00 ada 20 flight , jam 12.00-18.00 ada 80 flight, mengalami eskalasi delay yang luar biasa. Pada saat kejadian, semua mati termasuk announcement dangan menggunakan portable speaker ( TOA) dan dikerahkan tambahan 200 orang utk passenger handling” jelas Arif.

Mengingat eskalasi delay yang besar dan mulai menyentuh batas kritis Exceeding Cockpit Crew hours, pihak Garuda memutuskan Short Cut dangan meng-cancel 49 flight di sore dan malam hari untuk mengantisipasi ketersediaan Cockpit and Cabin Crew esok harinya (Senin). “Dan Alhamdulillah telah berhasil melakukan quick recovery mulai tadi pagi sampai malam hari ini. Meskipun kami akui ada beberapa flight yang terkena delay karena penggabungan penerbangan di SUB, BTH & DPS dengan bigger aircraft dan penambahan extra flight SRG dan PNK” tambah Arif.

Untuk antisipasi potensi keributan  ribuan pax yg menumpuk di Boarding Lounge, pengamanan dilakukan dengan melibatkan 200 Pasukan gabungan Paskhas, dan Marinir. 

Ada 3.994 pax stranded di Terminal F1-F7 dan ditawarkan opsi refund , reschedule flight, dan stay di hotel namun hanya dapat 262 pax refund dan 628 stay di hotel, sisa ribuan pax bersikukuh untuk menginap di Boarding Gate.

Kondisi sekarang sudah berangsur normal, meskipun ada beberapa adjustment karena crew rotation yang terganggu kemarin masih berekses sampai malam hari ini. 
“Namun kami sampaikan bahwa penanganan delay sudah under control dan manageable” tutup Arif.

Editor: RI