Serahkan 30% Saham Mahakam Ke Asing, Pemerintah Dinilai Manipulatif
Credit by: Blok Mahakam (Ist)

Jakarta, PINews.com - Keputusan pemerintah memberikan jatah 30% pengelolaan Blok Mahakam kepada Total dan Inpex mulai menuai kecaman. Pasalnya pemerintah sesumbar pengelolaan blok yang menyimpan cadangan migas dalam jumlah besar itu akan jatuh pada Pertamina 100% pada 2017 mendatang.

Tapi kenyataannya Pertamina hanya mendapatkan jatah pengelolaan 70%,. Itupun masih harus berbagi lagi dengan BUMD, dalam hal ini BUMD dar Kalimantan Timur.

Menurut Direktur IRESS, Marwan Batubara seharusnya Blok Mahakam 100% diserahkan ke Pertamina dengan begitu perusahaan plat merah akan menjadi penghasil migas terbesar di Indonesia.

“Dengan menjadi pemegang saham mayoritas tunggal Mahakam maka Pertamina akan menjadi penghasil migas terbesar di Indonesia, menjadi tuan di negeri sendiri dan leverage perusahaan meningkat, sehingga perannya sebagai pendukung utama ketahanan energi nasional dapat terwujud,” kata Marwan.

Kondisi ini menurut Marwan menunjukkan sikap pemerintah yang tidak konsisten dan manipulatif. “Kepada publik seolah-olah pemerintah menunjukkan memberi 100% saham kepada Pertamina, tetapi pada saat yang sama pemerintah memaksa Pertamina menyerahkan 30% dari 100% saham tersebut kepada Total dan Inpex” tegasnya.

Pihak Total dan Inpex sendiri sampai saat ini belum memeberikan pernyataan resmi terkait keputusan ini. Menurut informasi yang PINews.com dapat, saat ini pembahasan sedang terjadi dalam tubuh Total dan Inpex.

Editor: RI