Empat Budaya Nasional Siap Jadi Warisan Dunia
Credit by: Tenun menjadi salah satu kekayaan alam Indonesia yang akan diusulkan jadi warisan dunia (Istimewa)

Jakarta, PINews.com - Indonesia sejak dulu memang sudah terkenal denga kekayaan akan budayanya. Namun tidak jarang kekayaan budaya tersebut tidak dapat di kembangkan sehingga kerap kali di jiplak bahkan diklaim milik oleh Negara lain.

Untuk itu pemerintah Indonesia saat ini mengusulkan empat warisan budaya nasional diusulkan menjadi warisan budaya dunia yang akan ditetapkan UNESCO.

Keempat warisan budaya nasional ini akan diusulkan satu persatu ke UNESCO terhitung mulai 2014. Empat warisan budaya nasional itu adalah Taman Mini Indonesia Indah yang akan diusulkan tahun ini, Tari Bali 2015, Perahu Phinisi 2016, dan Tenun Indonesia 2017.

Menurut Diah Harianti, Direktur Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) seperti dikutip dari situs resmi setkab, mengatakan bahwa setiap tahun tiap negara hanya boleh mengusulkan satu warisan budaya ke UNESCO. Usulan itu pun mesti dilengkapi dokumen pendukung berupa dokumen tertulis dan video dokumentasi.

Ia menegaskan, keterbatasan dalam jumlah usulan warisan budaya nasional ke UNESCO, bukan berarti jumlah penetapan warisan budaya nasional berkurang. Sebaliknya, dari 2.700 warisan budaya yang telah tercatat saat ini harus terus bertambah jumlahnya.

“Kita harus sebanyak-banyaknya menetapkan budaya nasional. Target tahun ini 1.000 warisan. Yang sudah ditetapkan tahun lalu 77 warisan, target tahun ini minimal 70 lagi,” jelasnya.

Menurut Diah, pemilihan urutan usulan dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan. Warisan budaya, sebisa mungkin harus mewakili setiap wilayah di Indonesia. Pertimbangan lain, budaya yang diusulkan seyogianya memiliki nilai dan kesakralan yang tinggi.

“Misalkan, di Sumatera kita punya Tari Saman dari Aceh, di Papua kita punya noken, di Jawa ada angklung, keris, selanjutnya akan diusulkan tari Bali, perahu Phinisi mewakili Sulawesi, dan tenun Indonesia,” tuturnya.

Pertimbangan wilayah tersebut disebabkan ragam budaya di Indonesia luar biasa banyaknya, sedangkan kuota untuk didaftarkan ke UNESCO sangat terbatas. Hanya satu usulan setiap tahun. Menyikapi hal tersebut, diperlukan pendekatan kewilayahan agar semua wilayah bisa terwakili.

Selain wilayah, nilai yang terkandung dalam sebuah warisan harus tinggi. Tari Bali misalnya, kata Diah, yang akan diusulkan pada 2015 mendatang, selain mewakili wilayah Bali, tari Bali dipilih karena nilai kesakralannya tinggi. Masyarakat Bali menjunjung tinggi budayanya salah satunya lewat tarian

Editor: Rio Indrawan