Meskipun Aktif, Masyarakat Jangan Takut Berwisata ke Gunung di Indonesia
Credit by: Gunung Bromo salah satu andalan pariwisata Indonesia (portalindonesianews.com)

Jakarta, PINews.com - Indonesia merupakan negara dengan gunung api paling banyak dan paling aktif di dunia. Namun pesona alam yang ditawarkan di wilayah sekitar gunung api tersebut selalu menjadi magnet bagi para wisatawan. Tentu saja kondisi tersebut dapat membantu perekonomian masyarakat disekitar wilayah gunung.

Menurut data yang dirilis oleh BNPB seperti dilansir kantor berita Antara, saat ini di Indonesia 127 gunung api aktif dan 19 gunung api diantaranya berstatus Waspada (level II) dan satu gunung yakni gunung Sinabung berstatus Awas (level IV).

Gunung yang berstatus waspada diantaranya Kelud, Raung, Ibu, Lewotobi Perempuan, Ijen, Gamkonora, Soputan, Sangeangapi, Papandayan, Dieng, Seulewah Agam, Gamalama, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, dan Kerinci

Kondisi ini tentu saja harus mendapat perhatian lebih dari pihak terkait dengan cara sosialisasi tentang penyelamatan atau apa yang harus dilakukan jika terjadi peningkatan aktivitas gunung.

Namun menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho masyarakat seharusnya tidak perlu khawatir berlebihan dengan status gunung aktif.

Pemberitaan media yang terkadang berlebihan tentang status gunung-gunung di Indonesia disayangkan Sutopo karena menurutnya hal tersebut dapat mempengaruhi perekonomian dengan menurunnya pendapatan masyarakat sekitar areal pegunungan yang menawarkan jasa pariwisata.

 "Makna status Siaga adalah semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana. Kondisinya kritis sehingga perlu sosialisasi di wilayah terancam, penyiapan sarana darurat, koordinasi harian, dan piket penuh," ujar Sutopo.

“Obyek-obyek wisata, hotel, pertanian dan aktivitas ekonomi yang berada di luar daerah berbahaya menjadi sepi. Hal ini terjadi di Gunung Bromo, Ijen, Dieng, Tangkubanprahu, Papandayan, dan lainnya. Bahkan aktivitas wisata dan hotel-hotel di Kabanjahe saat ini pun sepi pengunjung karena masyarakat jadi takut berkunjung padahal lokasinya jauh dan aman dari Gunung Sinabung,” lanjutnya

Sutopo menjelaskan gunung api tidak tiba-tiba meletus, akan tetapi terdapat tanda atau gejala sehingga kita bisa menganalisa. Jadi masyarakat pun tetap bisa beraktivitas seprti biasa di areal gunung api. 

Editor: Rio Indrawan