SIAPA MENYUSUL "SERBA TERBAIK" DI AD?

Penulis: Dudi Rahman - Waktu: Selasa, 11 September 2018 - 21:34 PM
Credit by: wikipedia

Jakarta-PINews.com,- Sementara ini baru Kolonel Infanteri Bambang Trisnohadi yang berhak memegang "serba terbaik" di lingkungan TNI AD. Maklum, jebolan Akmil 1993 ini memborong "tiga terbaik" pendidikan di lingkungan TNI. Selepas jadi "yang terbaik" (Adhi Makayasa) pada 1993, Bambang pun jadi yang paling paripurna saat lulus pendidikan Seskoad (2008) dan termoncer (Adi Wira Nugraha) saat lulus Sesko TNI akhir 2017.

Bambang pernah bertugas di lingkungan Istana sebagai Dandelwaplri Grup A Paspampres, Dan Grup A Paspampres, Asisten Operasi Kasdam VI/Mulawarman, dan Koordinator Staf Pribadi Kasad. Melihat rekam jejak "serba terbaik", sejatinya Bambang adalah salah satu kandidat paling serius jadi pimpinan TNI AD di masa mendatang. Jika tak ada aral melintang--dan menunjukkan performa cemerlang dalam menjalankan semua tugas yang diemban--Insya Allah, tiga bintang dibahu amat sangat layak diraihnya di masa datang.

Saat ini, Bambang, yang alumni SMA Boedoet Jakarta, menjabat Komandan Resimen Taruna Akmil. Posisi itu dipegangnya per April 2018 menggantikan kawannya, sesama jebolan Akmil 1993, Kolonel Infanteri Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar, yang didapuk jadi Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi, Kodam XVII/Cendrawasih, Papua. Jonathan sebelumnya pernah jadi Komandan Grup 1 Kopassus. Sama seperti Bambang, Jonathan diproyeksikan jadi salah satu pimpinan TNI AD di masa kemudian.

Di luar Jonathan dan Bambang, ada satu lagi jebolan Akmil 1993 yang berpotensi kariernya juga bakal segera meroket, yaitu Kolonel Infanteri Christian Kurnianto Tuhuteru. Bahkan, di antara jebolan Akmil 1993, Christian lah yang pertama kali jadi Komandan Korem. Kinerja pria kelahiran Jakarta 1972 itu juga cukup cemerlang. Pernah jadi Danyonif Linud 305/Tengkorak (2009), selepas itu Dandim 1710/Mimika (2011) dan Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17/1 Kostad pada 2014. Setelah menjabat Asisten Operasi Kasdam XVII/Cendrawasih pada 2015, tahun lalu Christian didapuk jadi Komandan Korem 151/Binaiya pada 2017.

Beberapa bulan lalu, Christian mengakhiri tugas Danrem (digantikan Kolonel Infanteri Hartono, Akmil 1991) dan digeser menjadi perwira menengah di Mabesad. Sangat boleh jadi pimpinan TNI AD menyiapkan pos strategis bagi yang bersangkutan. Sangat patut diduga Christian akan ikut dalam gelombang mutasi di lingkungan TNI AD dalam waktu dekat. Pos salah satu direktur di lingkungan Pusat Kesenjataan Infanteri atau Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara akan jadi jabatan beriktunya.

Kembali ke yang "serba terbaik". Selain Bambang Trisnohadi, ada dua figur lain yang potensial mengikuti jejak Danmentar Akmil itu. Mereka adalah Kolonel Infanteri Lucky Avianto dan Letkol Inf Dwi Sassongko.

Kolonel Lucky adalah jebolan terbaik Akmil 1996 dan lulusan paling moncer Seskoad XLIX 2011. Perwira menengah kelahiran Jakarta, 2 Oktober 1974 ini memang lama bertugas di lingkungan Kopassus. Dia pernah geser ke luar Kopassus, yaitu saat dua kali jadi Danyonif, yaitu Danyoni 400/Raider dan 500/Rider. Setelah itu jadi Dandim Bangkalan, Kodam V/Brawijaya. Selepas itu, balik lagi ke Kopassus menjadi Wakil Asisten Operasi Danjen Kopassus (2015-2016), Asisten Perencanaan dan Anggaran, Danjen Kopassus (2016-2017), dan Asisten Operasi Danjen Kopassus (2017-2018). Pada April lalu didapuk jadi Dan Grup 3 Kopassus. Jika tak ada aral melintang, jebolan Akmil 1996 kudunya memasuki Sesko TNI pada 2019. Namun, jebolan Akmil 1996 pertama yang bakal beroleh jabatan brigadir jenderal diproyeksikan malah bukan Lucky. Kuat dugaan justru Kolonel Infanteri Dedy Suryadi. Mantan Dan Grup 2 Kopassus itu saat ini menjadi Ajudan Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, Letkol Infanteri Dwi Sasongko jebolan termoncer Akmil 1998 dan lulusan terbaik Seskoad Dikreg L 2012. Dwi lama bertugas di lingkungan Kostrad. Pada 2014-2017 dipercaya jadi Danyonif/305 Para Raider Brigif 17/1 Kostrad. Selepas itu Dwi jadi Komandan Satuan Tugas Batalyon Infanteri Mekanis TNI Konga XXIII-J/Unifil pada 2015. Pada 2017 didapuk jadi Dandim 0316/Batam. Hanya setahun di sana, Dwi ditarik jadi Wakil Asisten Operasi Kostrad sampai saat ini. Sangat boleh jadi, Dwi akan menjadi pamen berpangkat kolonel pertama di angkatannya dalam waktu dekat ini. Kita lihat saja! Sama seperti Lucky, Dwi pun sangat potensi jadi pimpinan TNI AD di masa kemudian.

Masalahnya, apakah para "serba terbaik" itu akan menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat? Wallahu alam. Sejauh ini baru Jenderal Budiman, jebolan terbaik Akmil dan termashur saat lulus Seskoad, yang bisa meraih pangkat hingga bintang empat. Adapun Mulyono, Kasad saat ini, adalah lulusan terbaik Seskoad (1998/1999). Pangkostrad Letjen Andika Perkasa (jebolan Akmil 1987), juga lulusan terbaik Seskoad 1999. Sementara lulusan terbaikAkmil 1987 Letjen M Herindra, saat ini jadi Irjen TNI.

Karena itu, Bambang (dan juga kemungkinan Lucky dan Dwi), kudu memperlihatkan performa sangat ciamik dalam berbagai penugasan yang diemban. Baik jabatan yang kini dipegang maupun jabatan di masa depan sehingga asa agar mereka jadi bakal calon pimpinan TNI AD bisa terealisasi. Semoga!

 

 Dudi R Rukmana, Pemerhati Pola Mutasi-Promosi TNI dan Polri).

Penulis bisa dihubungi di alamat dudi39@yahoo.com

 

Editor: